Melancong kali ini ditemani oleh sahabat saya, Fauzi. Beliau ini adalah teman ngampus, ngontel, dan juga teman nglantur. Sudah setahun lebih kami tidak bertemu, karena beliau bekerja di Palembang. Setelah kontak-kontakan menentukan tempat wisata, akhirnya nama Goa Pindul terpilih dari beberapa macam opsi. Ini kali kedua aku ke Goa Pindul, setelah sebelumnya diajak mendampingi siswa outbond di Tahun 2016. Meski ini perjalanan yang kedua tapi tetap saja belum hafal jalan, karena dulu pakai bus dan keasyikan tidur. Alhasil kita sangat mengandalkan google map untuk sampai ke tempat tujuan.
Selama perjalanan menuju Goa Pindul akan banyak sekali jasa yang menawarkan susur goa pindul, terutama setelah gerbang Gunung Kidul/Bukit Bintang. Saran saya adalah anda langsung ke lokasi saja, karena disana ada beberapa jasa yang menawarkan wisata caving dan lebih jelas. Jangan takut tersesat karena google map sudah sesuai.
Setelah berkendara hampir 2 jam, dimana bokong rasanya sudah panas. Sampailah kita di Goa Pindul. Goa ini tergolong unik karena dibawahnya mengalir sungai yang jernih dengan kedalaman bervariasi.
|
Bersiap masuk ke Goa Pindul |
Main ke Goa Pindul emang gak ada bosennya, selama masuk goa pengunjung akan dipandu oleh guide yang berpengalaman, para guide ini juga menjelaskan kondisi dan sejarah goa, selama di dalam goa pengunjung dimanjakan dengan stalaktit yang menggantung indah. Goa terbagi atas zona gelap dan zona terang, pada zona gelap suasana memang benar-benar gelap sehingga harus menggunakan senter. Oh iya sempatkan juga untuk menyentuh batu keperkasaan konon katanya bagi laki-laki yang menyentuh batu tersebut akan jadi lebih perkasa, tapi itu hanya mitos ya.
Nah ketika sudah sampai zona terang, dimana ada cahaya surga yang langsung memancar ke bawah, indah sekali. Di zona ini pengunjung bisa berenang dan bebas dan bisa jumping dari atas batu., karena terlalu asyik gambar di dalam goa blur semua, di zona ini pengunjung diberi waktu sekitar 15 menit untuk berenang.
Susur goa pindul berlangsung 45-60 menit.
|
Mobil Pajero : Panas Njobo Njero |
Petualangan pun berlanjut ke Kali Oyo. Ini pengalaman pertamaku. Perjalanan dari Goa Pindul menuju Kali Oyo memakan waktu sekitar 10 menit dengan menggunakan mobil Pajero. Suasana semakin seru karena saat itu hujan mengguyur begitu deras, dan ternyata kalau hujan lebih seru dan puas.
|
Suasana di atas mobil Pajero. Kami bersama salah satu rombongan dari Tangerang a.k.a ibu-ibu hits |
Ternyata mobil yang kami tumpangi tidak langsung berhenti di bibir sungai, aku dan rombongan harus berjalan sekitar 200 meter lagi dengan trek bebatuan dan jalan setapak yang cukup licin, harus berhati-hati agar tidak terpeleset.
|
Baru turun dari mobil |
|
Perjalanan menuju Kali Oyo |
Kondisi hujan membuat trek yang kami lalui cukup berbahaya, akibatnya ada seorang ibu-ibu yang terpeleset di bebatuan, tapi alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Setelah berjalan sekitar 10 menit sampai juga di garis start, susur sungai menempuh jarak sepanjang 1.3 Km dengan pemandangan bebatuan yang sangat indah. Kedalaman sungai juga cukup bervariasi dari mulai dangkal hingga sangat dalam. Meskipun terlihat asyik tapi harus tetap nurut sama pemandu ya, demi keselamatan.
|
I am so excited |
|
Berasa lagi gak punya beban |
|
Kali Oyo yang tenang |
|
Enjoy |
|
Yang lebih kerennya lagi ada air terjunnya juga |
Keterangan:
- Total Biaya Rp. 130k include susur Goa Pindul, Kali Oyo, dan Makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar