Sabtu, 18 November 2017

Ziarah ke Gunungpring Magelang

     Ketika berbicara wisata di Kabupaten Magelang, bisa dipastikan langsung tertuju pada keagungan candi Borobudur. Tidak dipungkiri bangunan yang termasuk world seven wonder tersebut merupakan magnet bagi wisatawan domestik maupun internasional untuk datang ke Magelang. Aku sendiri sudah beberapa kali mengunjunginya. Postingan kali ini akan membawa pembaca semua pada-sisi lain dari Kabupaten Magelang yang bisa dikunjungi yaitu wisata religi ke Gunungpring.
    Nama Gunungpring sendiri sudah tak asing lagi bagiku, karena ada teman satu asrama yang hampir setiap Jum'at menyempatkan untuk ziarah ke tempat tersebut. Pada beberapa kesempatan, aku pernah ditawari untuk untuk ziarah tapi tidak bisa karena waktunya malam.
Siang itu sekitar pertengahan Oktober, aku, kakak perumpuanku, dan suami kakak ku berniat mengantarkan adik ku untuk mondok di sebuah Pesantren Tahfidz di Magelang. Perjalanan dimulai dari Bantul, Yogyakarta. Setelah berkendara kurang lebih 90 menit kami sampai disebuah tempat yang cukup ramai, aku kira kita sudah sampai di Pondok Pesantren yang dituju, namun ternyata mobil berhenti di sebuah area makam di bukit Gunungpring Kecamatan Muntilan. 

Area parkir

Karena ini baru pertama kesini, bayanganku adalah komplek makam di bukit Gunungpring tidak sebesar dan seramai ini. Di hari-hari biasa saja sudah ramai apalagi ketika tanggal 1 Muharram, dimana diperingati haul Kyai Raden Santri, akan sangat ramai sekali suasananya. Sekilas tentang beliau, Kyai Raden Santri merupakan bangsawan dari Kraton Yogyakarta, beliau memilih untuk meninggalkan kraton dan mengabdikan dirinya untuk menyebarkan agama Islam. Nama Kyai Raden Santri sendiri merupakan nama samaran, nama asli beliau adalah Pangeran Singosari.


Tangga menuju area makam
Sebelum sampai di lokasi makam, pengunjung harus melewati ratusan anak tangga terlebih dahulu. Sepanjang tangga menuju ke makam berjejer pedagang yang menjajakan berbagai macam barang dagangan mulai dari makanan, buah-buahan, hingga souvenir. 
Menaiki anak tangga ini mengingatkan saya akan komplek makam raja Mataram di Imogiri Yogyakarta, sebelum mencapai lokasi makam utama pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga. Setelah ditelusuri ternyata komplek makam Kyai Raden Santri yang terletak di Bukit Gunungpring merupakan komplek makam keluarga Kraton Yogyakarta Hadiningrat.

Salah satu sudut yang menawarkan kerajinan tas jinjing dan batik. Keberadaan tempat ini menjadi sumber ekonomi dan berkah bagi masyarakat dan pedagang.
Di depan toko buah


Setelah menaiki tangga sekitar 15 menit, akhirnya kami sampai di area utama makam. selanjutnya pengunjung harus menaiki tangga menuju ruang utama yang dibagi atas masjid, area istirahat, dan makam utama. 

Lokasi makam utama, pada saat aku kesini belum terlalu ramai.

Sorosilah Kyai Raden Santri

Para peziarah

Ziarah sendiri memiliki fungsi agar kita selalu ingat mati, maknanya adalah tidak ada sesuatu yang kekal di dunia. Harapannya setelah mengingat mati kita lebih bisa memanfaatkan waktu yang sebentar ini untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Setelah dirasa cukup akhirnya perjalanan pun dilanjutkan. Semoga ada kesempatan untuk bisa kembali berziarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar