Kamis, 13 November 2025

Dua hati yang dipersatukan

 Ingatanku kembali pada Bulan November tiga tahun lalu (03 November 2022), bertepatan dengan salah satu momen yang paling membahagiakan dalam kehidupanku, melamar calon istriku.

Aku bahkan tidak percaya memiliki keberanian itu sebelumnya, mendatangi kediaman calon istriku, dan meminta izin kepada orang tua nya untuk mempersunting putri bungsunya, hehe

Oleh karena ini adalah momen spesial, aku tidak ingin hanya menyimpannya dalam ingatan, aku ingin juga mengabadikannya dalam sebuah tulisan.

Sebagai anak rantau, yang tentunya jauh dari keluarga dan saudara, momen seperti ini (Lamaran) mungkin bisa menjadi momen yang mempersatukan antar keluarga. Namun karena keadaan, keluarga inti ku belum bisa berpartisipasi.

Alhamdulillah, selama di perantauan, aku banyak ditemukan dengan orang-orang baik, termasuk atasan di tempat ku bekerja. Seminggu sebelum rencana ke rumah calon istriku, aku menghubungi atasanku, Pak Arief. Aku menyampaikan maksud dan tujuanku menemui beliau, aku nembung ke beliau untuk menjadi wakil keluargaku.

Awalnya, aku berencana hanya mengajak Pak Arief dan Bu Yuli (istri beliau), namun beliau menyarankan untuk membawa kawan, akhirnya aku mengajak sahabat dan rekan kerja ku, Adnan dan Rathur, saran yang sangat bagus.

Seingatku, tepat pada malam Jum’at selepas sholat isya, suasana sedikit gerimis, kami berangkat ke rumah calon istriku. Tidak banyak tentengan yang kami bawa, hanya parsel buah dan parsel kue tradisional (sponsor dari Bu Yuli). Aku meminta tolong ke Adnan dan Rathur untuk membawakan parselnya

Acara “nembung” berjalan sangat khidmat, hanya dihadiri keluarga dan orang-orang terdekat saja. Tanggal pernikahan dan persiapan lainnya sudah ditentukan dan disepakati bersama. Alhamdulillah, acara berjalan dengan khidmat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar