Hidup terkadang penuh dengan kejutan, kejutan yang membawa kita pada hal-hal baru yang menantang. Tidak pernah terpikirkan oleh ku, bahwa aku harus meninggalkan kota yang sudah kuanggap sebagai rumah, kota yang dulu begitu terasa asing, namun kini menjadi tempat yang selalu di rindukan untuk pulang, ya Kota Medan namanya.
![]() |
Dokumen pribadi : Tahun pertama di Kota Medan |
Aku menghabiskan waktu hampir 7 tahun di kota ini dengan alasan untuk bekerja, tidak terpikir akan selama itu, dulu ketika pertama datang, mungkin rencana tinggal di Medan hanya 2 atau 3 tahun saja, eh ternyata sampai lebih dari lima tahun, dan akhirnya menikah dengan orang Medan dan anak pertamaku pun lahir di Medan.
Banyak stigma buruk yang beredar di masyarakat tentang kota ini, ada yang menyebutnya sebagai Gotham city, karena semrawut, kriminalitas yang tinggi dan lain sebagainya. Namun menurutku, hal itu tidak hanya terjadi di Medan saja, di kota besar lain pun sama, pasti ada suatu area dimana tingkat kejahatannya lebih tinggi daripada di tempat lain dalam suatu tatanan kota. Setelah tinggal di Jakarta, ternyata Medan tidak sejelek itu.
Sebagai orang yang pernah tinggal di Medan, aku mau ngasih sedikit info untuk pembaca yang berencana tinggal atau berkunjung ke kota ini : Medan itu kota yang sangat beragam, ada Melayu, Batak, Jawa, Tionghoa, Minang, Tamil dan sebagainya, jadi jangan disamaratakan kalau orang Medan itu keras nada bicaranya, tidak semua, aslinya orang Medan sangat friendly, jadi jangan mudah tersinggung. Kalau misal ada orang yang ‘ngegas’ sama kita ya tinggal ‘ngegas” balik, jangan takut sama siapapun kalau memang kita benar. Ketika di jalanan, mungkin akan ditemui banyak pelanggaran lalu lintas, kalau aku tetap mengikuti tata tertib lalu lintas, seperti pakai helm dan berhenti saat lampu merah biar lebih safety. jadi jangan ragu untuk datang ke Medan.
Secara personal kota ini memiliki ruang tersendiri di hati, makanan di kota ini enak, murah dan sangat beragam. Aku pernah membuat konten di youtube : Hamid Journey tentang Medan Cullinary Guide, isinya adalah petualangan kulineran di Medan, mulai dari makan mie balap sampai gulai kepala ikan.
Medan bukan hanya tentang makanan, menurutku, orang Medan itu humoris (suka bercanda) jadi enak saja gitu suasananya, hal-hal serius masih bisa membuatku tertawa. tapi namanya tempat, tidak ada yang sempurna.
Perkenalanku dengan kota ini sangat berkesan, kini setelah sekian lama, akhirnya harus meninggalkan kota ini dengan alasan pekerjaan. Oh ya, sebagai informasi saat menulis ini, aku sudah tinggal di Jakarta. Aku tidak tahu akan ada kejutan apalagi kedepannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar